ABSTRAK. Fakta menunjukkan bahwa bahasa, terutama dalam konteks komunikasi massa (media massa), tidak hanya digunakan untuk menyampaikan informasi (to inform) dan mendidik (to educate) seperti terpampang dalam teori dasarnya, namun seringkali digunakan untuk menancapkan ideologi, memanipulasi, bahkan menyesatkan. Dijk memaparkan bahwa bahasa media massa dapat mengubah mental recognition seseorang dan masyarakat secara berproses. Hal yang awalnya tabu berproses dapat menjadi lazim. Kesesatan pelan akan menjadi kebenaran. Buruk berubah menjadi baik.