ABSTRAK.
Pinjol adalah salah satu perusahaan pinjaman online yang sedang ramai menjadi buah bibir pada saat ini. Akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, banyak memberikan dampak yang signifikan kepada perekonomian di dunia. Salah-satu permasalahan masyarakat adalah kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya. Pemutusan hubungan kerja dan usaha-usaha masyarakat banyak yang gulung tikar. Masyarakat harus mengatasi kesulitan ini dengan cepat. Pinjol memberikan kemudahan bagi masyarakat mengatasi kesulitan tersebut. Sebuah KTP bisa menjadi jaminan pinjaman tersebut. Namun, cara penagihannya yang banyak menimbulkan kontroversi. Cara penagihannya melalui pesanpesan elektronik dengan sangat kasar. Cara ini tentu saja bertentangan dengan HAM. Identitas pribadi debitur dibuka ke publik. Hal ini banyak menimbulkan depresi berat bagi para debitur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahasa sarkasme pada pesan penagihan pinjol terhadap para debitur. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teori AWK Fairclough. Hasil analisis teks menunjukkan pesan penagihan dengan bahasa sarkasme yang digunakan pinjol menimbulkan pengaruh besar pada kondisi mental debitur.
Kata Kunci. Idiologi, pinjol, debitur, AWK Model Fairclough
Keywords. Idiologi, pinjol, debitur, AWK Model Fairclough