ABSTRAK.
Karakter menjadi kunci utama pengembangan setiap kurikulum yang diberlakukan. Kurikulum Merdeka Belajar memberikan kesempatan bagi siswa untuk menjadi pribadi yang mampu berdiri sendiri (zelfstandig), tidak tergantung pada orang lain (onafhankelijk) dan dapat mengatur dirinya sendiri (vrijheid, zelfbeschikking). Implementasi kurikulum dalam penelitian dilakukan sebagai 1)upaya untuk menjadikan siswa yang berkarakter dan 2) menjadikan siswa yang siap menerapkan Profil Pelajar Pancasila dalam kehidupannya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan mengambil sampel kelas VII SMP sebanyak 40 siswa dan mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas tersebut. Untuk itu, data yang diperoleh berupa kondisi di lapangan yang terintegrasi dengan pendapat para ahli. Implementasi Profil Pelajar Pancasila dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dilakukan dengan pendekatan yang humanis. Kondisi tersebut diharapkan dapat memanusiakan manusia. Pembelajaran yang terintegrasi P5 ialah mengkolaborasikan dengan metode pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VII dalam upaya menjadikan siswa berkarakter mulia, kreatif, gotong royong, bertanggung jawab, bernalar kritis dan berkebinekaan global. 40 siswa kelas VII yang menjadi sampel telah mampu menerapkan karakter P5 sebanyak dengan proses yang bertahap. Teks yang diberikan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII adalah 4 teks. Selama itu pula siswa berproses mencapai karakter P5 yang diharapkan. Pada teks 1, baru 47% siswa berkarakter P5. Capaian meningkat pada teks berikutnya menjadi 81% dan menjadi 89% capaian karakter selama penyampaian materi teks ke-3. Di akhir semester yaitu saat teks ke-4, 100% siswa sudah memenuhi karakter Profil Pelajar Pancasila.
Kata Kunci. Profil Pelajar Pancasila, Bahasa Indonesia, Merdeka Belajar
ABSTRACT.
Character is the main key to the development of each implemented curriculum. The Independent Learning Curriculum provides opportunities for students to become individuals who are able to stand alone (zelfstandig), not depend on others (onafhankelijk) and can manage themselves (vrijheid, zelfbeschikking). Implementation of the curriculum in research was carried out as 1) an effort to make students with character and 2) to make students ready to apply the Pancasila Student Profile in their lives. The research method used was descriptive qualitative by taking a sample of 40 students from class VII SMP and implementing the Pancasila Student Profile (P5) in the Indonesian language subject in that class. For this reason, the data obtained is in the form of conditions in the field that are integrated with the opinions of experts. Implementation of the Pancasila Student Profile in learning Indonesian is carried out with a humanist approach. These conditions are expected to humanize humans. P5 integrated learning is collaborating with class VII Indonesian language learning methods in an effort to make students with noble character, creative, mutual cooperation, responsible, critical reasoning and global diversity. The 40 class VII students who became the sample were able to apply the P5 character as much as a gradual process. The texts given in class VII Indonesian subjects are 4 texts. During that time students are also processing to achieve the expected P5 character. In text 1, only 47% of students have P5 characters. Gain increases in subsequent texts to 81% and to 89% character gain during delivery of the 3rd text material. At the end of the semester, namely the 4th text, 100% of students have fulfilled the Pancasila Student Profile character
Keywords. Pancasila Student Profile, Indonesian Language, Freedom to Learn