ABSTRAK. Berbagai penelitian tentang kebiasaan membaca dan kebiasaan menulis telah menjamur di dunia pendidikan. Namun, hasil penelitian-penelitian itu belum dikembangkan dan diaplikasikan secara konsisten. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah melalui Kemendikbud dan Kemenristekdikti untuk meningkatkan literasi bangsa. Saat ini sedang gencar diprogramkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Dibentuk Satgas GLS oleh Direktorat Pendidikan Dasar agar bangsa Indonesia memiliki tingkat membaca yang tinggi. Di sekolah, di kampus, dan di masyarakat digelorakan strategi penumbuhan literasi. Melihat kondisi dan tantangan seperti ini, maka perlu dikaji tentang membangun kebiasaan literasi melalui media tertentu. Salah satunya adalah dengan sastra. Membangun kebiasaan literasi melalui membaca sastra dapat dilakukan dalam dunia pendidikan dan masyarakat luas. Dengan adanya komitmen untuk membangun kebiasaan literasi melalui membaca sastra maka banyak hal yang didapatkan. Selain turut mendukung gerakan membangun kebiasaan literasi juga turut membangun karakter bangsa. Hal ini disadari betul oleh semua kalangan baik pemerintah maupun masyarakat luas. Adapun metode digunakan dalam kajian ini berupa metode deskriptif. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa menumbuhkan sastra akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan budaya literasi di kalangan generasi muda terutama anak-anak. Pembelajaran dan peneliti sastra mempunyai peran penting dalam memberikan paradigma baru terhadap keberadaan sastra sehingga sastra dapat memiliki peran penting dalam upaya meningkatkan budaya literasi di kalangan generasi muda.
Kata Kunci. Literasi, sastra, gerakan literasi sekolah
ABSTRACT.
Various studies on reading and writing habits have mushroomed in the world of education. However, the results of these studies have yet to be developed and applied consistently. The government has made various efforts through the Ministry of Education and Culture and Research to increase the nation's literacy. The School Literacy Movement (GLS) program is being intensively programmed. The Directorate of Basic Education formed the GLS, so Indonesian people have a high reading level. At schools, on campuses, and in society for growing literacy. It is necessary to study building literacy habits through certain media because of the conditions and challenges like this. One of them is literature. This research can build literacy habits through reading literature in the world of education, and in general, the wider community has known literature for a long time. It can obtain many things with the commitment to building literacy habits through reading literature. Besides supporting the movement to build literacy habits, it also helps build national character. All groups, the government and the wider community will realise this. The method used in this study is descriptive-analytical. The results of the discussion show that cultivating literature will have a significant influence on increasing literacy culture among the younger generation, especially children. Literature learning and researchers have an important role in providing a new paradigm for the existence of literature so that literature can have an important role in efforts to improve literacy culture among the younger generation.
Keywords. Literacy, literature, school literacy movement